Jumat, 04 September 2009

marhaban ya ramadhan


Pagi ini kupenuhi rongga-rongga dalam jiwaku dengan iman,sepenuh hatiku aku ingin mencintaiMU ya ALLAH.memberikan yang terbaik untukMU dan orang-orang disekitarku juga semua ciptaanMU..
Bangun tidur tadi aku tiba-tiba ingat dengan bapakku dirumah,kagum melihatnya dengan semangat membaja melindungi dan menjaga agar dirinya tetap menjadi suri tauladan bagi seluruh anggota keluarga kami,ibuk dan adik-adik kami.Bapak selalu bangun pagi sebelum adzan shubuh berkumandang,beliau kedapur bikin teh lalu mempersiapkan kendaraan untuk kepasar mengantar ibu jualan hasil perkebunan kami...sedang kami,anak-anaknya masih berbaring menikmati hangatnya selimut kami.
Sebelum kepasar bapak sholat dahulu di Masjid yang jaraknya lumayan jauh,sekitar 2km dari rumah kami.Selalu kulihat beliau semangat melangkahkan kaki ke Masjid...dan kamipun,anak-anaknya masih berbaring menikmati hangatnya selimut kami.
Ketika pulang dari pasar ibu dan bapak menyiapkan sarapan pagi untuk kami anaknya,sambil bersih-bersih rumah,mencuci baju yang kadang baju kami juga ikut serta dicucinya...tidak berubah kamipun, anak-anaknya masih berbaring menikmati hangatnya selimut kami.
Sampai terdengar suara lirih ditelinga kami”..de’sudah pagi,ayo bangun siap-siap hari inikan sekolah,nanti terlambat loh!!”suara bapak mencoba mmbangunkan kami...lagi-lagi kamipun, anak-anaknya masih tetap berbaring menikmati hangatnya selimut kami.
Entah apa yang membuat bapak kami sesabar itu,orang yang terlihat sangar apabila menasehati kami menjadi lembut ketika pagi..selalu mencoba memberi semangat kepada kami....
Pun sampai sekarang ketika aku sudah bekerja selalu teringat akan segala nasehat beliau yang selalu membuat aku semangat dalam mengarungi kehidupan ini,”Le...sing ngati-ati anggonmu urip,tansah eling karo sing kuoso.Sholat ojo nganti lali,Bapak percoyo karo koe,bapak ngerti banget koekui sopo,koe iso njogo amanah keluarga.Bapak percoyo koe iso kuat njogo imanmu,,ojo leno yo le,po meneh karo cewek,sing ati-ati!!”
Sekarang aku mau mencoba kehidupan baru yang lebih baik lagi,bisa bangun pagi sebelum shubuh,bisa seikhlas bapak,bisa sesabar bapak,bisa serajin beliau,mempunyai semangat seperti beliau,semangat untuk menjaga diri menjadi panutan suri tauladan serta imam yang baik untuk keluargaku kelak....
‘’Allahumaghfirli wali walidayya warkhamhuma kama rabbayani soghiro,selamat berpuasa...’’


Ternyata mengalah dan bersabar itu lebih mulia,drpd kita harus marah ketika merasa benar tetapi dianggap salah.


2009
ArmaEfendi

8/8/2009