Minggu, 11 April 2010

Kisah Imam Al-Ghazali


Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya :
Imam Ghazali = Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?
Murid 1 = Orang tua
Murid 2 = Guru
Murid 3 = Teman
Murid 4 = Kaum kerabat
Imam Ghazali = Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).
Imam Ghazali = Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?
Murid 1 = Negeri Cina
Murid 2 = Bulan
Murid 3 = Matahari
Murid 4 = Bintang-bintang
Iman Ghazali = Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama'.
Iman Ghazali = Apa yang paling besar didunia ini ?
Murid 1 = Gunung
Murid 2 = Matahari
Murid 3 = Bumi
Imam Ghazali = Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.
IMAM GHAZALI = Apa yang paling berat didunia?
Murid 1 = Baja
Murid 2 = Besi
Murid 3 = Gajah
Imam Ghazali = Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah.
Imam Ghazali = Apa yang paling ringan di dunia ini ?
Murid 1 = Kapas
Murid 2 = Angin
Murid 3 = Debu
Murid 4 = Daun-daun
Imam Ghazali = Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT . Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat.
Imam Ghazali = Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?Murid- Murid dengan serentak menjawab = Pedang
Imam Ghazali = Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.semoga bisa menjadi renungan kita semua....

Jumat, 04 September 2009

marhaban ya ramadhan


Pagi ini kupenuhi rongga-rongga dalam jiwaku dengan iman,sepenuh hatiku aku ingin mencintaiMU ya ALLAH.memberikan yang terbaik untukMU dan orang-orang disekitarku juga semua ciptaanMU..
Bangun tidur tadi aku tiba-tiba ingat dengan bapakku dirumah,kagum melihatnya dengan semangat membaja melindungi dan menjaga agar dirinya tetap menjadi suri tauladan bagi seluruh anggota keluarga kami,ibuk dan adik-adik kami.Bapak selalu bangun pagi sebelum adzan shubuh berkumandang,beliau kedapur bikin teh lalu mempersiapkan kendaraan untuk kepasar mengantar ibu jualan hasil perkebunan kami...sedang kami,anak-anaknya masih berbaring menikmati hangatnya selimut kami.
Sebelum kepasar bapak sholat dahulu di Masjid yang jaraknya lumayan jauh,sekitar 2km dari rumah kami.Selalu kulihat beliau semangat melangkahkan kaki ke Masjid...dan kamipun,anak-anaknya masih berbaring menikmati hangatnya selimut kami.
Ketika pulang dari pasar ibu dan bapak menyiapkan sarapan pagi untuk kami anaknya,sambil bersih-bersih rumah,mencuci baju yang kadang baju kami juga ikut serta dicucinya...tidak berubah kamipun, anak-anaknya masih berbaring menikmati hangatnya selimut kami.
Sampai terdengar suara lirih ditelinga kami”..de’sudah pagi,ayo bangun siap-siap hari inikan sekolah,nanti terlambat loh!!”suara bapak mencoba mmbangunkan kami...lagi-lagi kamipun, anak-anaknya masih tetap berbaring menikmati hangatnya selimut kami.
Entah apa yang membuat bapak kami sesabar itu,orang yang terlihat sangar apabila menasehati kami menjadi lembut ketika pagi..selalu mencoba memberi semangat kepada kami....
Pun sampai sekarang ketika aku sudah bekerja selalu teringat akan segala nasehat beliau yang selalu membuat aku semangat dalam mengarungi kehidupan ini,”Le...sing ngati-ati anggonmu urip,tansah eling karo sing kuoso.Sholat ojo nganti lali,Bapak percoyo karo koe,bapak ngerti banget koekui sopo,koe iso njogo amanah keluarga.Bapak percoyo koe iso kuat njogo imanmu,,ojo leno yo le,po meneh karo cewek,sing ati-ati!!”
Sekarang aku mau mencoba kehidupan baru yang lebih baik lagi,bisa bangun pagi sebelum shubuh,bisa seikhlas bapak,bisa sesabar bapak,bisa serajin beliau,mempunyai semangat seperti beliau,semangat untuk menjaga diri menjadi panutan suri tauladan serta imam yang baik untuk keluargaku kelak....
‘’Allahumaghfirli wali walidayya warkhamhuma kama rabbayani soghiro,selamat berpuasa...’’


Ternyata mengalah dan bersabar itu lebih mulia,drpd kita harus marah ketika merasa benar tetapi dianggap salah.


2009
ArmaEfendi

8/8/2009